SIKUMBANG
Merupakan pesawat serang anti gerilya
(COIN) buatan pertama buatan Indonesia yang dirancang oleh Nurtanio, merupakan pesawat
serba logam bertempat duduk tunggal yang dibuat sesuai dengan kondisi Indonesia
saat itu, pesawat perang ini diproduksi oleh LIPNUR yang merupakan cikal bakal
dari PT. Dirgantara Indonesia dan berhasil diproduksi tiga unit. Sikumbang
dengan kode X-10 dengan nomor NU-200 dibuat pada tahun 1954, sepuluh tahun setelah
Republik Indonesia merdeka.
Sikumbang adalah pesawat low-wing
monoplane mempunyai fixed tricycle undercarriage. Pilot duduk di dalam bubble
canopy dan menggunakan mesin de havilland Gipsy VI berkekuatan 200 daya kuda
dibuat untuk kepentingan Angkatan Udara Indonesia atau TNI-AU untuk melaksanakan
tugas-tugas sebagai pesawat pengintai ringan bersenjata.
Prototip pesawat berkapasitas
satu orang ini, berhasil melakukan uji terbang pada 1 Agustus 1954 dan 25
September 1957, Sikumbang-2 (NU-225) menggunakan mesin Continental O-470-A
berkekuatan 225 daya kuda, yang merupakan versi berikutnya dari (NU-200) berhasil
melakukan uji coba.
CN-235
CN-235 merupakan pesawat penumpang sipil dengan kode CN (CASA - Nusantara) atau (CASA Nurtanio) sandi Tetuka yang merupakan hasil kerja sama IPTN yang saat ini dikenal dengan nama PT. Dirgantara Indonesia, dengan CASA dari Spanyol, kerja sama dimulai sejak tahun 1980 dan prototip milik Spanyol pertama kali terbang pada tanggal 11 November 1983 sedangkan Indonesia tanggal 30 Desember 1983, dan merupakan pesawat paling sukses dipemasaran kelasnya.
CN-235 memilik beberapa Varian yaitu:
N-250 merupakan pesawat penumpang sipil Menggunakan kode N yang berarti Nusantara atau Nurtanio diproduksi dan dikerjakan di Indonesia, pengembangan N-250 pertama kali diungkap PT IPTN sekarang PT Dirgantara Indonesia, pada Paris Air Show 1989, dan pada tahun 1992 pembuatan prototipe pesawat ini dengan teknologi fly by wire pertama di dunia, Pesawat ini merupakan primadona IPTN dalam usaha merebut pasar di kelas 50-70 penumpang dengan keunggulan yang dimiliki di kelasnya saat diluncurkan pada tahun 1995. Menjadi bintang pameran pada saat Indonesian Air Show 1996 di Cengkareng. Namun akhirnya pesawat ini dihentikan produksinya setelah krisis ekonomi 1997 yang melanda Indonesia. Rencananya program N-250 akan dibangun kembali oleh B.J. Habibie setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono waktu masih menjabat sebagai Presiden Indonesia.
Rencananya akan dibuat empat pesawat prototipe (prototype aircraft - PA) yaitu PA-1, PA-2, PA-3, dan PA-4. Akan tetapi hanya dibuat 2 pesawat prototip saja menyusul diberhentikannya program pengembangan karena krisis ekonomi indonesia.
CN-235
CN-235 merupakan pesawat penumpang sipil dengan kode CN (CASA - Nusantara) atau (CASA Nurtanio) sandi Tetuka yang merupakan hasil kerja sama IPTN yang saat ini dikenal dengan nama PT. Dirgantara Indonesia, dengan CASA dari Spanyol, kerja sama dimulai sejak tahun 1980 dan prototip milik Spanyol pertama kali terbang pada tanggal 11 November 1983 sedangkan Indonesia tanggal 30 Desember 1983, dan merupakan pesawat paling sukses dipemasaran kelasnya.
CN-235 memilik beberapa Varian yaitu:
- CN-235-10
- CN-235-110
- CN-235-220
- CN-235 MPA
- CN235-330 Phoenix
- CN-235-10
- CN-235-200
- CN-235-300
- CN-235 ASW/ASuW/MPA
C-295
N-250 merupakan pesawat penumpang sipil Menggunakan kode N yang berarti Nusantara atau Nurtanio diproduksi dan dikerjakan di Indonesia, pengembangan N-250 pertama kali diungkap PT IPTN sekarang PT Dirgantara Indonesia, pada Paris Air Show 1989, dan pada tahun 1992 pembuatan prototipe pesawat ini dengan teknologi fly by wire pertama di dunia, Pesawat ini merupakan primadona IPTN dalam usaha merebut pasar di kelas 50-70 penumpang dengan keunggulan yang dimiliki di kelasnya saat diluncurkan pada tahun 1995. Menjadi bintang pameran pada saat Indonesian Air Show 1996 di Cengkareng. Namun akhirnya pesawat ini dihentikan produksinya setelah krisis ekonomi 1997 yang melanda Indonesia. Rencananya program N-250 akan dibangun kembali oleh B.J. Habibie setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono waktu masih menjabat sebagai Presiden Indonesia.
Rencananya akan dibuat empat pesawat prototipe (prototype aircraft - PA) yaitu PA-1, PA-2, PA-3, dan PA-4. Akan tetapi hanya dibuat 2 pesawat prototip saja menyusul diberhentikannya program pengembangan karena krisis ekonomi indonesia.
- PA-1 dengan sandi Gatotkaca, 50 penumpang, terbang perdana (first flight) selama 55 menit pada tanggal 10 Agustus 1995.
- PA-2 dengan sandi Krincing Wesi, N250-100, 68 penumpang terbang perdana (first flight) pada tanggal 19 Desember 1996.
Pesawat Terbang Buatan Indonesia ~ Halamanalif >>>>> Download Now
BalasHapus>>>>> Download Full
Pesawat Terbang Buatan Indonesia ~ Halamanalif >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Pesawat Terbang Buatan Indonesia ~ Halamanalif >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK 9G