Selasa, 01 September 2015

MITOS DAN FAKTA SEPUTAR HIV & AIDS

Apa itu mitos?
Mitos-mitos yang beredar di masyarakat seputar HIV & AIDS dapat memunculkan sikap dan perilaku yang merugikan tidak hanya buat orang lain, tapi juga diri sendiri. Misalnya, masyarakat menjadi tidak peduli dengan isu HIV & AIDS karena dianggap hanya akan menginfekis gologan tertentu saja.
Selain itu juga bisa memunculkan stigma dan diskriminasi terhadap orang yang terinfeksi HIV. Mitos-mitos tersebut muncul karena tidak terpenuhinya hak kita untuk mendapatkan informasi yang mengenai kesehatan reproduksi dan seksual, termasuk informasi tentang HIV & AIDS.
Mitos adalah sesuatu yang dipercayai sebagai sebuah kebenaran, namun tidak dapat dipercayai sebagai sebuah kebenaran, namun tidak dapat dibuktikan kebenaranya mengenai HIV & AIDS juga lepas dari isu yang muncul dari keluang pahamannya masyarakat mengenai isu tersebut.
MITOS : Gigitan nyamuk dapat menularkan HIV?
FAKTA : Gigitan nyamuk atau gigitan serangan lainya tidak dapat menularkan HIV. Bahkan bila virus masuk ke dalam tubuh nyamuk atau serangga yang mengigit atau mengisap darah, virus tersebut tidak dapat mereproduksi dirinya dalam tubuh serangga. Karena serangga tidak dapat terinfeksi HIV. Serangga tidak dapat menularkan ke tubuh manusia yang digiginya.
MITOS : HIV dapat menular melalui penggunaan alat makan bersama?
FAKTA :  Tidak  terdapat bukti bahwa HIV dapat ditularkan memlalui penggunaan alat secara bersama.
MITOS : HIV tidak dapat ditularkam melalui jabat tangan?
FAKTA  : HIV tidak ditularkan oleh kontak sehari-hari dalam kegiatan sosial, di sekolah, atau pun ditempat kerja. Anda  tidak dapat terinfeksi lantaran anda (berjabat tangan, berpelukan, menggunakan toilet, minum dari gelas yang juga digunakan oleh seseorang yang terkena HIV, atau berada berdekatan dengan seorang yang terinfeksi yang sedang bersin dan batuk).
MITOS : HIV hanya menjangkiti kelompok homoseksual dan pengguna narkoba saja?
FAKTA : Tidak. Setiap orang yang melakukan hubungan seks yang tak terlindungi, berbagai penggunan alat suntikan, atau diberi transfusi dengan darah yang terkontaminasi dapat terinfeksi HIV. Bayi dapat terinfeksi HIV dari ibunya selama masa kehamilan, selama proses persalinan, atau setelah kelahiran melalui pemberian air susu ibu.
MITOS : Kita dapat mengetahui bahwa seseorang terkena HIV hanya dengan melihat dari penampilnnya.
FAKTA : Kita tidak dapat mengetahui bahwa seseorang yang terkena HIV positif hanya dengan melihat penampilan mereka. Seseorang yang terinfeksi HIV bisa saja nampak sehat dan merasa baik-baik saja, namun mereka tetap dapat menularkan virus. Tes darah merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi HIV atau tidak.
MITOS : Minum antibiotik sebelum melakukan hubungan seks dapat mencegah terkena infeksi menular seksual (IMS).
FAKTA : Antibiotik digunakna untuk mengobati infeksi, bukan untuk mengobati pencegehan IMS hanya dapat dilakukan dengan penggunaan kondom secara konsisten dan benar ketika melakukan seks berisiko.
MITOS : Pemakaian kondom tetap dapat menularkan HIV
FAKTA : Ukuran HIV memang lebih kecil dari pori-pori kondom namun HIV tidak dapat hidup tanpa cairan tubuh manusia ( darah, cairan sperma, cairan vagina, dan ASI). Untuk menembus pori-pori kondom, HIV harus keluar dari cairan tersebut namun itu berarti HIV akan mati. Selama kondom digunakan sesuai dengan aturan yang benar, penularan HIV tatap dapat dihindari.
MITOS : Terinfeksi HIV berarti vonis mati
FAKTA : Dengan perawatan dan pengobatan serta pola hidup sehat, orang yang terinfeksi HIV tetap dapat sehat dan berumur panjang. ARV (Antiretrovival) adalah kemajuan penemuan pengobatan yang mampu menekan perkembangan virus sehingga kekebalan tubuh tetap pada posisi aman Fase AIDS dapat dicegah dengan kemampuan ARV sehingga orang dengan HIV dapat tetap hidup sehat walaupun HIV ada dalam tubuhnya.
MITOS : Anak dari ibu yang terinfeksi HIV pasti juga positif HIV
FAKTA : Kemungkinan penularan dari ibu ke anak menurut adalah  25% - 40%  (bukan 100%).  Tapi dengan adanya program PMTCT (Prevention Mother to Child Transmission) maka kemungkinan penularan bisa ditekan hingga dibawah 2%. Hal ini memberikan kemungkinan besar bagi orang dengan HIV dan AIDS untuk bisa mempunyai anak yang terbebas dari HIV.
MITOS : Terapi antiretroviral dapat mencegah penularan HIV
FAKTA : Terapi antiretroviral tidak dapat mencegah penularan virus ke orang lain. Tetapi dapat membantu menurunkan jumlah virus ke tingkat yang tedeteksi, namun HIV masih tetap adalah dalam tubuh, dan dapat ditularkan ke orang lain melalui hubungan seksual, dengan bergantian memakai peralatan suntikan, atau melalui ibu yang menyusui bayinya.
Sumber : PKBI THE INDONESIA PLANNED PARENTHOOD ASSOCIATION Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia SEPUTAR HIV & AIDS Halaman 25 – 28.

1 komentar:

  1. Mitos Dan Fakta Seputar Hiv And Aids ~ Halamanalif >>>>> Download Now

    >>>>> Download Full

    Mitos Dan Fakta Seputar Hiv And Aids ~ Halamanalif >>>>> Download LINK

    >>>>> Download Now

    Mitos Dan Fakta Seputar Hiv And Aids ~ Halamanalif >>>>> Download Full

    >>>>> Download LINK 0M

    BalasHapus